Jakarta - Konon makan sembarangan bisa menyebabkan seseorang
terkena sakit perut karena cacingan. Secara logika, pernyataan ini tampaknya
tidak masuk di akal.
Namun faktanya, banyak ditemukan kasus cacingan akibat
mengonsumsi makanan ekstrem, tak lazim atau makanan yang tidak terjamin
kebersihannya. Tak percaya? Simak beberapa contoh kasus cacingan akibat makan
sembarangan, seperti dirangkum detikHealth, Kamis (30/7/2015) berikut ini.
1.
Pasien wanita asal Jiangsu
Pasien ini pertama kali kejang pada bulan Desember 2010.
Namun karena tidak diketahui asal-muasal infeksinya, kondisi ini tidak
ditindaklanjuti. Setengah tahun kemudian, epilepsi terjadi kembali dan hasil CT
scan pasien memperlihatkan adanya benda asing di otak pasien asal Jiangsu,
Tiongkok timur ini.
Pasien langsung dioperasi dan tim dokter kemudian menemukan
granuloma, atau sejenis radang di otak yang dapat memicu serangan epilepsi,
mengingat pasien tak memiliki riwayat ayan. Setelah digali lebih dalam, dokter
akhirnya menemukan penyebab sesungguhnya dari granuloma tersebut, yakni cacing
sepanjang 23 cm.
Cacing itu termasuk ke dalam jenis cacing pita yang biasanya
menyerang saluran cerna, sehingga tim dokter meyakini cacing ini masuk lewat
makanan yang dikonsumsi pasien.
2.
Emily Buckley
Di tahun 2012, seekor cacing pipih berukuran 6 sentimeter
ditemukan bersarang di bawah kulit lengan Emily Buckley (saat itu 28 tahun).
Namun kasus yang dialami Emily tergolong langka, sebab cacing pipih biasanya
menyerang sistem pencernaan manusia. Sedangkan pada Emily, cacing itu justru
tampak menonjol di bawah kulitnya.
Diduga cacing ini masuk ke tubuh Emily saat ia berwisata ke
Malaysia. Sekembalinya ke Inggris, ia langsung memeriksakan diri dan di san
dokter juga menemukan parasit lain dalam kantung empedunya
3.
Pasien asal Bali
"Saya pernah beberapa tahun yang lalu ada pasien ke
laboratorium sini datang bawa tes tinja dan bilang kalau di tinjanya itu ada
sesuatu putih-putih kayak pita gitu. Setelah dilihat ternyata itu cacing pita,
panjangnya sampai delapan meter, coba bayangkan kalau dibanding tinggi badannya
dia kan," ungkap pakar parasitologi dari Fakultas Kedokteran UGM, Prof dr
Supargiyono, DTM&H, SU, SpPar(K) kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
Kebetulan, lanjut Prof Supargiyono, pasien yang bersangkutan
adalah orang Bali. Menurutnya dalam tubuh masyarakat Bali rentan ditemukan
larva cacing karena kebiasaan mengonsumsi daging mentah.
Untungnya si pasien sudah bisa sembuh berkat obat cacing
yang diberikan, itu pun hanya dengan dua dosis saja.
0 comments :
Post a Comment